Dalam hiruk-pikuk tak berujung, tiba-tiba pikiranku membawaku pada sepi dan bertanya,
Pertama : Apakah Tuhan lebih disenangkan jika dikasihi oleh umatnya yang talentanya banyak dibanding yang talentanya sedikit?
Awal dari pemikiran ini adalah :
- Aku manusia biasa yang talentanya sedikit
- Aku mengasihi Tuhan (sedang berjuang) ✌️
Dikasihi dan mengasihi itu menyenangkan! Sebagai manusia, kadang aku merasa lebih bangga ketika dikasihi oleh orang yang sukses, bertalenta atau bisa dibilang orang yang "waw". Begitu juga ketika orang yang aku kasihi memiliki sesuatu yang membanggakan.
Lalu bagaimana dengan Tuhan?
Well, Tuhan mau dikasihi dengan segenap hati, jiwa dan pikiran kita.
Matius 22:37 (TB) "Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."
Nah, jika ada dua orang yang sama-sama mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan pikirannya, sementara yang satu orang biasa dan yang satu lainnya sangat "waw". Apa yang Tuhan rasakan kira-kira? Hmm 🤔
Jika Tuhan 100% manusia maka ada kemungkinan Tuhan lebih bangga dengan umatnya yang bertalenta. Makanya ada perumpamaan tentang talenta kan? (Matius 25 : 14 - 25) Jadi, kita yang merasa biasa ini seharusnya terus berusaha mengembangkan talenta kita. Kenapa? Karena jika kita mengasihi Tuhan pasti kita mau bikin Tuhan bangga dong?
Kedua : Apakah Tuhan sengaja menciptakan manusia biasa? Dalam arti talentanya sedikit.
Jika iya, lalu tidak ada alasan Tuhan untuk lebih atau cukup disenangkan oleh umatnya. PerasaanNya harusnya sama. Senang, bangga, atau apapun itu, antara yang talentanya banyak dan yang talentanya sedikit. Karena jikalau Tuhan yang menciptakan, ciptaanNya bisa apa? Semua tergantung Tuhan kan? Manusia diciptakan unik, tidak ada yang sama.
Heu, sungguh benar bahwa pikiran Tuhan tidak terselami.
Mazmur 139:6 (TB) "Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya."
Mazmur 139:17 (TB) "Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!"
Satu hal yang pasti bahwa Tuhan melihat hati kita (1 Sam 16:7). Dan Tuhan sangat mengasihi kita (Yoh 3:16). Ketika kita mulai membandingkan diri kita dengan orang lain sesungguhnya disaat itu juga kita mulai ragu dengan kasih Tuhan atas hidup kita.
Mari sama-sama belajar mengenal dan mengerti hatiNya Tuhan. Semangat!
Baiqlah.. Semangat..!
ReplyDeleteKirain mau bantu jawab. Wkwk. Smangat Nun! 💪
DeleteTah pikiran Tuhan emang gg terselami.. Tapi selama kita tetap bisa mengasihi Tuhan dgn sgnap hati pikiran jiwa.. Tuhan pasti senang wuhuu & perkenan Tuhan menyertai umatNya baik yg umat biasa maupun umat "wow" tadi..
ReplyDeleteHasek! Makasi loooohhh 💕
DeleteMari baca Roma 9:21 (TB) Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
DeleteHehe. Ini membantu Fan! 💕
Hari ini baca Roma. Dapet pencerahan
ReplyDeleteRoma 9:21 (TB) "Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?"