Saya sangat suka dengan cerita Ester. Walau di Kitab Ester tidak disebutkan tentang Tuhan tetapi kisah Ester menunjukkan keberadaan Tuhan.
Ester adalah anak Abihail - saudara ayah Mordekhai. Sejak orang tuanya meninggal, Ester diasuh oleh Mordekhai. Ester adalah seorang Yahudi. Dia memiliki rupa yang elok dan dia terpilih sebagai Ratu pengganti Wasti.
Karakter apa yang saya pelajari dari Ester? Ini dia!
1. Sangat baik dan menimbulkan kasih dari orang lain. (Ester 2:9)
Siapa yang tidak senang dengan orang yang baik? Hegai - pengawas para perempuan sangat sayang kepada Ester. Waw!
"Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan." -Ester 2:9-
Karena begitu baiknya, Ester berkenan pada setiap orang yang melihatnya. Kebayang ga sih baiknya kayak apa? 🤔
2. Penurut (Taat)
Ester taat kepada Hegai sebagai pengasuhnya di balai perempuan. Bahkan saat menghadap Raja, Ester tidak menghendaki apapun selain yang dianjurkan oleh Hegai. (Ester 2:15a)
Saya membayangkan bagaimana Ester melewati hari-harinya selama di Balai, pasti dia melakukan apapun yang diajurkan oleh Hegai sehingga Hegai sangat mengasihi Ester.
Ester taat kepada Mordekhai. Walau Ester sudah pindah ke Istana tetapi Ester tetap melakukan apa yang diperintahkan oleh Mordekhai sama seperti saat dia masih dalam asuhannya. (Ester 2:20)
Nah, kelihatan banget kan penurutnya? Siapa yang mau jadi anak nurut?
Di dunia kita punya orang tua sebagai pengasuh kita. Yuk nurut sama orang tua kita! Bahkan ketika kita nurut sama orang tua, kita sekaligus melakukan hukum kelima loh. "Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang Tuhan berikan kepadamu"
Kita juga punya pemimpin. Yuk taat kepada pemimpin kita! Tuhan tidak pernah salah menempatkan kita dalam hidup kita. Dia pilihkan siapa yang menjadi pemimpin kita, di negara, di kantor, di gereja, di komunitas, di berbagai aspek kehidupan kita.
Lebih dalam lagi, Tuhan turunkan Roh Kudus untuk menemani hari-hari kita. Yuk nurut sama Roh Kudus supaya apa yang kita lakukan berkenan kepada Tuhan.
Sama seperti Hegai - sida sida Raja yang diutus untuk mengawasi Ester. Saya berpikir kenapa Hegai? Mungkin, karena Hegai yang tahu apa yang diinginkan oleh Raja dan sikap Ester yang nurut sama Hegai membuat Ester memperoleh perkenanan Raja.
Begitu juga di hidup kita. Kenapa Roh Kudus? Karena Roh Kudus yang tahu apa yang terbaik buat kita seturut kehendak Bapa. Makanya kita harus terus dengar-dengaran sama Roh Kudus supaya kita berkenan kepada Bapa di Surga.
3. Rela Berkorban
Untuk membebaskan kaumnya dari siasat Haman yang mau memusnahkan semua kaum Yahudi, Ester berpuasa tiga hari tiga malam, tidak makan dan tidak minum. Dan pada hari yang ketiga Ester menghadap Raja walau mati adalah taruhannya.
Dalam kehidupan kita (entah kita sadari atau tidak) ada orang-orang yang Tuhan tetapkan untuk kita doakan, kita kasihi, kita perjuangkan, kita bela. Bahkan saya percaya, kita berada di suatu bangsa untuk berdoa buat bangsa itu. Mari punya sikap sama seperti Ester yang mau ambil bagian berdoa, untuk keluarga kita, untuk orang-orang yang kita kasihi, untuk kantor kita, untuk bangsa dan negara kita, bahkan untuk dunia ini.
4. Beriman
Walau dalam kitab Ester tidak disebutkan tentang Tuhan sama sekali tetapi saya menangkap bahwa Ester punya iman kepada YHWH. Dari sikapnya yang mau berpuasa tiga hari tiga malam menunjukkan bahwa dia percaya kepada Tuhan dan menyerahkan semuanya kepada kuasa Tuhan.
- Ester tidak dipanggil menghadap Raja, dimana ketika dia menghadap Raja dan jika Raja tidak berkenan, dia akan dihukum mati.
- Ester meminta kebebasan kaumnya dimana selama ini dia menyembunyikan tentang asal usulnya.
Ester dengan imannya merendahkan diri dihadapan Tuhan dan percaya bahwa Tuhan akan mengabulkan permohonannya bahkan dia ada menyebutkan "Jika aku harus mati biarlah aku mati" yang menunjukkan penyerahan dirinya kepada Tuhan.
5. Rendah Hati
Ester memiliki sikap rendah hati. Dia mau menuruti perintah orang lain (terutama Mordekhai dan Hegai) dan mau dibentuk menjadi pribadi yang lebih baik (berkenan). Mau membela kaumnya pun menurut saya didasari dengan kerendahan hati. Dia Ratu dan Raja tidak tahu tentang kebangsaannya, disatu sisi Ester bisa menolak permintaan Mordekhai untuk menghadap Raja tetapi Ester melakukannya.
Nah, itu beberapa karakter Ester yang bisa saya tuliskan. Mungkin teman-teman punya rhema yang lain, boleh ditambahkan.
Bagaimana akhir cerita Ester? Sangat menarik!
Ester berhasil memperoleh perkenanan Raja dan membebaskan kaum Yahudi dari siasat busuk Haman. Bukan cuma itu, Mordekhai juga diangkat menjadi orang kedua dibawah Raja Ahasyweros.
Terjadi pembalikan keadaan. Kaum Yahudi yang seharusnya mati malah bebas dan menghukum semua musuh mereka. Mordekhai yang seharusnya dihukum dan disulakan malah dibesarkan dan dia ditakuti di seluruh daerah Raja Ahasyweros, sementara Haman orang yang disegani malah disulakan pada tiang yang dia bangun sendiri. Keren banget! Tuhan luar biasa!
Satu hal yang saya belum yakin, apakah Ester dan Ahasyweros saling mencintai? Tetapi apakah mungkin tanpa cinta Raja Ahasyweros berkenan kepada Ester bahkan setengah kerajaanpun dia berikan? Menurut saya mereka saling mencintai sih. Hmmm harus cari referensi lebih banyak lagi. Hehe.
keren tulisanya....makin sering nulis ya. Memberkati & mudah dicerna. Bisa didalemin lagi buat jadi buku, misalnya pesan mesianiknya & buah roh "lemah lembut" yang excelent dimiliki ester.
ReplyDeleteTerus berkaya.
Tuhan Yesus memberkati
Oiya lemah lembut. Terima kasih Bang! 🙏
DeleteSaya suka dengan tulisan ini. Sangat memberkati..saya suka dengan 5 karakter dari ester yg dijelaskan ,Tuhan memberkati.
ReplyDeletePuji Tuhan. Terima kasih sudah mau baca 🙏 Tuhan memberkati!
Delete