Saturday, May 30, 2020

Tips Membaca Alkitab Setiap Hari



Hai teman-teman!

Kali ini aku mau berbagi tips baca Alkitab sampai selesai. Gimana supaya bisa konsisten baca Alkitab setiap hari. Tips ini berdasarkan pengalaman pribadiku, jadi sangat memungkinkan jika berbeda dari pengalaman teman-teman. Kita sebut saja "Tips baca Alkitab ala Ester", semoga membantu ya!

1. Kenapa baca Alkitab?

Temukan alasan kenapa kita (harus) membaca Alkitab. Tanpa alasan atau tujuan yang jelas kita akan sulit untuk konsisten baca Alkitab setiap hari.

"Aku baca Alkitab karena aku mengasihi Tuhan"

"Aku baca Alkitab karena aku ingin mengenal Tuhan lebih dalam lagi"

"Aku baca Alkitab karena Firman itu adalah Allah sendiri dan aku butuh Allah setiap hari"

"Aku baca Alkitab karena aku ingin menjadi penginjil, pendeta, atau profesi lainnya"

Itu beberapa contoh alasan membaca Alkitab dan aku yakin setiap orang punya alasan yang berbeda-beda. Alasan apapun yang memotivasi kita baca Alkitab tidak menjadi masalah. Ketika kita membaca, Tuhan akan membenarkan motivasi yang salah dan membuat kita mengerti kenapa kita harus baca Alkitab. Penasaran kan? Makanya baca! 😋

"Jangan lupa berdoa ya, sebelum dan sesudah baca Alkitab!"

2. Komitmen

Setelah kita punya tujuan, kita butuh komitmen untuk mencapai tujuan tersebut. Alkitab terdiri dari 66 kitab atau 1189 pasal. Coba tentukan komitmenmu!

Ini perjalanan ketigaku membaca Alkitab. Aku berkomitmen baca minimal 7 pasal per hari. Kalau lagi mood bisa dua bahkan tiga kali lipatnya. Tapi kalau lagi ga konsen misal karena ada deadline kerjaan, mencapai angka 7 rasanya berat banget. Nah, kalau lagi ngejar deadline biasanya aku baca Alkitabnya dibagi. Pagi 2 pasal, istirahat siang 2 pasal, sebelum tidur 3 pasal. Kadang kalau bisa abisin 7 pasal di pagi hari, siang dan sore aku bisa baca buku yang lain yang aku suka.

Kalau temen-temen belum bisa komitmen banyak, sedikit dulu gapapa  asalkan setiap hari. Jadi, komitmen ini bukan jumlah pasal yang dibaca tetapi konsisten setiap harinya. Semangat!

Salah satu mentorku bilang, baca Alkitab beda sama belajar Alkitab. Kalau baca ya baca. Kalau belajar, kita menggali setiap ayat yang kita baca dan biasanya butuh konsentrasi penuh. Belajar 1 pasal bisa butuh berhari-hari.

Rencananya tahun depan aku mau belajar Alkitab sambil baca Alkitab~
Sekarang masih baca dulu, belajarnya sesekali. Doakan bisa benar-benar belajar Alkitab ya. 🙏

3. Ajak teman baca Alkitab bareng

Supaya kalau lagi males dan bosen ada yang nyemangatin, aku biasanya ajak teman baca Alkitab bareng. Kadang malu sama diri sendiri kalau udah ajak teman tapi males-malesan apalagi aku memang terbeban untuk memotivasi orang lain untuk baca Alkitab setiap hari, jadi malasnya terpaksa dilawan. Harus dilawan!

Temanku mengakui bahwa dengan baca Alkitab bareng beliau jadi lebih termotivasi. Bahkan yang awalnya kita cuma berdua akhirnya jadi bertiga, trus teman-temanku yang lain jadi ikutan juga. Yay! Jumlah pasal yang kita baca beda-beda. Ada yang cuma baca 1 pasal, ada yang 2 pasal, ada yang 5 pasal dan ada yang 7 pasal. Tapi setiap hari kita lapor di group udah baca atau belum dan baca sampai pasal berapa. Kalau ada pertanyaan dan rhema kita bagikan di group juga untuk bahan diskusi dan memberkati teman-teman yang lain.

4. Baca dari depan ke belakang

Aku menyarankan kalau baca Alkitab dari awal sampai habis, artinya jangan lompat-lompat. Misalnya kalau teman-teman saat teduhnya pakai renungan harian, usahakan tetap baca Alkitab secara terpisah.

Kakak komselku baca Alkitabnya digabung. Karena katanya perjanjian lama kadang bikin bosen. Misalnya Perjanjian lama 4 pasal ditambah Perjanjian baru 1 pasal, tapi bacanya tetap diurutkan ya (Perjanjian lama: dari Kejadian ke Maleakhi. Perjanjian baru: dari Matius ke Wahyu). Untuk aku pribadi bacanya ga digabung, Perjanjian lama dulu baru Perjanjian baru.

5. Buat catatan dan warnai yang penting

Biar baca Alkitabnya lebih semangat, aku biasanya mencatat hal-hal penting yang aku dapat. Bisa dalam bentuk pertanyaan atau rhema baru. Aku juga biasanya mewarnai ayat-ayat penting. Misalnya kuning untuk janji Tuhan, orange untuk nasehat, biru untuk pedoman hidup, hijau untuk kekuatan dan penghiburan, merah muda untuk kasih Tuhan, Akitabnya jadi warna-warni.

Contoh ayat-ayat penting yang diwarnai

Contoh catatan di apps Alkitab

Semoga beberapa tips diatas bisa memberkati dan memotivasi teman-teman untuk baca Alkitab setiap hari ya!

Reminder : kita diminta untuk merenungkan Firman Tuhan siang dan malam dan supaya kita bisa jadi pelaku-pelaku Firman. Kalau kita ga baca Alkitab gimana bisa merenungkan Firman? Gimana bisa melakukan Firman? Ayo baca Alkitab teman-teman! ðŸĪ—

Tuhan Yesus memberkati! 💕


Sunday, May 17, 2020

Random Stories : Untung Cuma Dua Minggu

Hai!

Kali ini aku mau cerita tentang apa yang aku alami dua minggu belakangan ini. Hidupku penuh drama. Untung cuma dua minggu.

Drama berawal dari pertemuanku dengan seorang teman lama yang memang aku hindari. Dengan berbagai pertimbangan dan ajakan beliau yang tak henti-henti, akhirnya aku memutuskan untuk menerima tawarannya. "Okeh! Besok kita ketemu ya!"

Aku yang memang selalu datang ke rumahnya, sama seperti dua minggu lalu. Aku yang memang selalu menunggu lama untuk dibukain pintu, sama seperti dua minggu lalu. Entah kenapa, aku menyesal.

Temenku baik. Baik banget. Tetapi ada alasan mengapa aku menghindari pertemuan langsung dengan beliau. Kita memang lebih baik menjaga komunikasi lewat media sosial saja karena pertemuan langsung sering kali membuat aku kecewa.

Setiap orang pasti berubah tetapi tidak setiap orang berubah sesuai ekspektasi kita. Setiap orang harus dikasihi seperti diri kita sendiri yang artinya kita harus mengasihi diri kita agar mampu mengasihi orang lain.

Tapi ingat! Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan.

Aku mau dan berusaha mengasihi temanku sebagaimana dia ada tetapi aku harus menjaga hatiku untuk mampu melakukannya. Kita tidak bisa melarang siapapun untuk melukai kita, tetapi kita bisa membatasi siapa yang boleh melakukannya.

Tidak mau bertemu bukan berarti tidak mengasihi. Bahkan dalam beberapa kondisi justru memampukan kita untuk mengasihi orang lain. Jadi, jangan feeling guilty untuk menolak ajakan orang lain ya. Because you know you so well! Selanjutnya aku akan cerita apa efek dari pertemuan itu.

Setelah pertemuan itu hatiku kacau. Mood anjlok. Aku melow parah. Akibatnya semua masalah yang aku pendam beberapa waktu lalu ngelunjak. Semua minta pengakuan. Aku tertekan dan merasa tidak dikasihi oleh siapapun.

Aku sempat cerita ke salah satu sahabatku yang menurutku dia pun kurang peduli dengan hidupku. Dia cuma bilang, "Take a rest and seek God". Well, aku bahkan merasa sedang berada di titik dimana Tuhan pun tidak peduli dengan hidupku (melow parah).

Sempat membandingkan diri dengan orang lain dan ga mau hidup lagi. "Percuma hidup ga ada yang peduli even orang-orang yang aku peduliin". Ngerasa capek. Ga punya pengharapan. Maunya ketemu Tuhan.

Kita hanya bisa mengasihi sewaktu hidup.

Well, Tuhan memang satu-satunya yang setia dengan hidup kita. Tetapi kalau saat ini aku masih bisa menulis cerita ini seharusnya aku sangat bersyukur karena masih hidup. Dan hanya sewaktu hiduplah aku bisa membalas kesetiaan Tuhan. Hanya sewaktu hiduplah aku bisa mengasihi Tuhan. Bertemu Tuhan memang sesuatu yang indah tetapi bisa mengasihi Tuhan jauh lebih indah, bukan? ðŸĪŠ Kenapa mau mati? Haha

Bukan cuma mengasihi Tuhan, mengasihi orang lain pun hanya bisa kita lakukan selama kita hidup. Kalau udah pulang ke surga mau mengasihi siapa lagi? Hehe

Hampir dua minggu bergumul, aku pun pulih. Tapi selama dua minggu itu aku dihajar habis-habisan sama Tuhan. Hancur lebur.

Ada beberapa hal yang aku pelajari dari drama dua minggu itu. Ini dia!

1. Jagalah hati kita dengan segala kewaspadaan

Kita yang tahu hati kita, jadi kita yang harus menjaganya. Menjaganya dari serangan apapun. Dari kecewa, patah hati, cemburu, marah, demam dan lain sebagainya. Jangan andalkan orang lain untuk menjaga hati kita. Orang lain bisa mengerti hati kita dan menjaga perasaan kita adalah bonus. Tetapi ketika kita mulai mengandalkan orang lain disitulah awal kekecewaan kita. Memang kasih itu menutupi segala sesuatu tetapi ada kecewa yang bisa kita minimalisir.

2. Kasihi dirimu terlebih dahulu supaya kamu mampu mengasihi orang lain seperti dirimu sendiri

Mengasihi diri sendiri salah satunya adalah menjaga hati kita. Contoh lain misalnya memaafkan diri sendiri ketika gagal atau melakukan kesalahan.

Tidak ada manusia yang sempurna dan semua orang ingin diterima sebagaimana dia ada. Kasih yang sejati membebaskan orang lain untuk menerima atau menolak kasih yang kita berikan, menghargai atau menyepelekan kasih kita, membalas dengan kasih atau bahkan menyakiti kita.

Tetapi balik lagi, jika kita sudah mengasihindiri kita terlebih dahulu, kita tidak akan menuntut orang lain untuk mengasihi kita. Dan yang terpenting jangan lepas dari sumber kasih itu sendiri, yaitu Tuhan.

3. Tuhan itu baik

Apapun yang terjadi di hidupku, Tuhan tetap baik. Karena aku percaya Dia melakukan apa yang dipandangnya baik atas hidupku. Walau melewatinya penuh air mata tetapi selalu untuk mendatangkan kebaikan atas hidupku.

Karena Tuhan yang tahu apa yang terbaik buat hidup kita, mari serahkan semuanya sama Tuhan. Mari libatkan Tuhan dalam setiap aspek hidup kita. Mari tanya Tuhan apa yang harus kita kerjakan setiap hari, apa yang harus kita lakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah kita. Karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.

4. Fokus sama Tuhan dan terus berjaga-jaga

Punya mimpi boleh. Berambisi boleh. Kejar karir boleh. Tapi yuk tetap fokus sama Tuhan. Jangan memberhalakan apapun di hidup kita termasuk persahabatan, pekerjaan, keluarga, dan lain sebagainya.

Terus berjaga-jaga. Hari-hari yang kita lewati mungkin ga mudah tapi jangan biarkan itu mengambil fokus kita dan membuat jauh dari Tuhan. Mungkin ga melakukan kejahatan sih tapi jadi ga berjaga-jaga aja. Tetap ga boleh ya! 😊

5. Kasih

Kasih itu sabar. Kasih itu murah hati. Kasih itu memaafkan. Kasih itu memulihkan. Kasih itu menerima. Kasih itu menutupi kesalahan. Kasih itu menegur. Kasih itu setia. Kasih itu lemah lembut. Kasih itu membuat kita hidup.

Semoga menjadi berkat ya!

Oiya, kalau capek istirahat ya teman-teman. Tuhan aja istirahat, yamasa kita engga? Semangat!

Saturday, May 9, 2020

Mengenal Ester - Cerita Alkitab


Saya sangat suka dengan cerita Ester. Walau di Kitab Ester tidak disebutkan tentang Tuhan tetapi kisah Ester menunjukkan keberadaan Tuhan.

Ester adalah anak Abihail - saudara ayah Mordekhai. Sejak orang tuanya meninggal, Ester diasuh oleh Mordekhai. Ester adalah seorang Yahudi. Dia memiliki rupa yang elok dan dia terpilih sebagai Ratu pengganti Wasti.

Karakter apa yang saya pelajari dari Ester? Ini dia!

1. Sangat baik dan menimbulkan kasih dari orang lain. (Ester 2:9)

Siapa yang tidak senang dengan orang yang baik? Hegai - pengawas para perempuan sangat sayang kepada Ester. Waw!

"Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan." -Ester 2:9-

Karena begitu baiknya, Ester berkenan pada setiap orang yang melihatnya. Kebayang ga sih baiknya kayak apa? ðŸĪ”

2. Penurut (Taat)

Ester taat kepada Hegai sebagai pengasuhnya di balai perempuan. Bahkan saat menghadap Raja, Ester tidak menghendaki apapun selain yang dianjurkan oleh Hegai. (Ester 2:15a)
Saya membayangkan bagaimana Ester melewati hari-harinya selama di Balai, pasti dia melakukan apapun yang diajurkan oleh Hegai sehingga Hegai sangat mengasihi Ester.

Ester taat kepada Mordekhai. Walau Ester sudah pindah ke Istana tetapi Ester tetap melakukan apa yang diperintahkan oleh Mordekhai sama seperti saat dia masih dalam asuhannya. (Ester 2:20)

Nah, kelihatan banget kan penurutnya? Siapa yang mau jadi anak nurut?

Di dunia kita punya orang tua sebagai pengasuh kita. Yuk nurut sama orang tua kita! Bahkan ketika kita nurut sama orang tua, kita sekaligus melakukan hukum kelima loh. "Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang Tuhan berikan kepadamu"

Kita juga punya pemimpin. Yuk taat kepada pemimpin kita! Tuhan tidak pernah salah menempatkan kita dalam hidup kita. Dia pilihkan siapa yang menjadi pemimpin kita, di negara, di kantor, di gereja, di komunitas, di berbagai aspek kehidupan kita.

Lebih dalam lagi, Tuhan turunkan Roh Kudus untuk menemani hari-hari kita. Yuk nurut sama Roh Kudus supaya apa yang kita lakukan berkenan kepada Tuhan.

Sama seperti Hegai - sida sida Raja yang diutus untuk mengawasi Ester. Saya berpikir kenapa Hegai? Mungkin, karena Hegai yang tahu apa yang diinginkan oleh Raja dan sikap Ester yang nurut sama Hegai membuat Ester memperoleh perkenanan Raja.

Begitu juga di hidup kita. Kenapa Roh Kudus? Karena Roh Kudus yang tahu apa yang terbaik buat kita seturut kehendak Bapa. Makanya kita harus terus dengar-dengaran sama Roh Kudus supaya kita berkenan kepada Bapa di Surga.

3. Rela Berkorban

Untuk membebaskan kaumnya dari siasat Haman yang mau memusnahkan semua kaum Yahudi, Ester berpuasa tiga hari tiga malam, tidak makan dan tidak minum. Dan pada hari yang ketiga Ester menghadap Raja walau mati adalah taruhannya.

Dalam kehidupan kita (entah kita sadari atau tidak) ada orang-orang yang Tuhan tetapkan untuk kita doakan, kita kasihi, kita perjuangkan, kita bela. Bahkan saya percaya, kita berada di suatu bangsa untuk berdoa buat bangsa itu. Mari punya sikap sama seperti Ester yang mau ambil bagian berdoa, untuk keluarga kita, untuk orang-orang yang kita kasihi, untuk kantor kita, untuk bangsa dan negara kita, bahkan untuk dunia ini.

4. Beriman

Walau dalam kitab Ester tidak disebutkan tentang Tuhan sama sekali tetapi saya menangkap bahwa Ester punya iman kepada YHWH. Dari sikapnya yang mau berpuasa tiga hari tiga malam menunjukkan bahwa dia percaya kepada Tuhan dan menyerahkan semuanya kepada kuasa Tuhan.

- Ester tidak dipanggil menghadap Raja, dimana ketika dia menghadap Raja dan jika Raja tidak berkenan, dia akan dihukum mati.
- Ester meminta kebebasan kaumnya dimana selama ini dia menyembunyikan tentang asal usulnya.

Ester dengan imannya merendahkan diri dihadapan Tuhan dan percaya bahwa Tuhan akan mengabulkan permohonannya bahkan dia ada menyebutkan "Jika aku harus mati biarlah aku mati" yang menunjukkan penyerahan dirinya kepada Tuhan.

5. Rendah Hati

Ester memiliki sikap rendah hati. Dia mau menuruti perintah orang lain (terutama Mordekhai dan Hegai) dan mau dibentuk menjadi pribadi yang lebih baik (berkenan). Mau membela kaumnya pun menurut saya didasari dengan kerendahan hati. Dia Ratu dan Raja tidak tahu tentang kebangsaannya, disatu sisi Ester bisa menolak permintaan Mordekhai untuk menghadap Raja tetapi Ester melakukannya.

Nah, itu beberapa karakter Ester yang bisa saya tuliskan. Mungkin teman-teman punya rhema yang lain, boleh ditambahkan.

Bagaimana akhir cerita Ester? Sangat menarik!

Ester berhasil memperoleh perkenanan Raja dan membebaskan kaum Yahudi dari siasat busuk Haman. Bukan cuma itu, Mordekhai juga diangkat menjadi orang kedua dibawah Raja Ahasyweros.

Terjadi pembalikan keadaan. Kaum Yahudi yang seharusnya mati malah bebas dan menghukum semua musuh mereka. Mordekhai yang seharusnya dihukum dan disulakan malah dibesarkan dan dia ditakuti di seluruh daerah Raja Ahasyweros, sementara Haman orang yang disegani malah disulakan pada tiang yang dia bangun sendiri. Keren banget! Tuhan luar biasa!

Satu hal yang saya belum yakin, apakah Ester dan Ahasyweros saling mencintai? Tetapi apakah mungkin tanpa cinta Raja Ahasyweros berkenan kepada Ester bahkan setengah kerajaanpun dia berikan? Menurut saya mereka saling mencintai sih. Hmmm harus cari referensi lebih banyak lagi. Hehe.

Sunday, May 3, 2020

Relationship Goals

Kita terlibat dalam banyak jenis hubungan, entah dengan sengaja maupun kebetulan. Hubungan keluarga, hubungan romantis, hubungan kerja, persahabatan, dan lain sebagainya. Satu hal yang aku pelajari dari semua hubungan itu adalah "mati".

Setiap hubungan membawa kita kepada kematian. What? Yap!!

Mati disini bukan meninggal - pulang ke surga. Santai dong! 😋

Kita harus mati bagi orang lain. Banyak hal di diri kita yang harus kita bunuh. Kita harus bunuh malas kita, emosi kita, marah kita, sombong kita, cemburu kita, ego kita dan semua keakuan kita. Kenapa? Karena itu yang membuat kita bisa bertahan dalam suatu hubungan.

Apakah kita mampu mati bagi orang lain? Ya! Menurutku mampu, dengan syarat kita sudah mati bagi diri kita sendiri.

Kita harus mati bagi diri kita sendiri untuk bisa mati bagi orang lain. Kita membunuh keakuan kita demi diri kita karena kita mengasihi diri kita. Itulah yang memampukan kita untuk bisa mengasihi orang lain dan mati untuk mereka.

Seperti ada tertulis "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"

Semakin intim suatu hubungan semakin banyak yang harus kita bunuh dari diri kita. Ini berlaku untuk kedua belah pihak.

Semakin kuat kita bertahan untuk hidup dengan keakuan kita, semakin kuat pula tekanan yang kita terima. Bahkan tidak jarang hubungan akan berakhir buruk.

Jadi, kalau belum siap mati jangan menjalin hubungan. Semangat! ðŸĪ—