Monday, October 12, 2020

To : You

Hai,

Bagaimana kabarmu?

Aku dengar tahun ini kau banyak berbenah. Aku senang mendengarnya. Aku tahu, kau memang senang belajar dan terus berusaha menjadi lebih baik dan akan selalu begitu.

Mereka bilang, kau banyak berubah. Lebih sabar dan tidak egois lagi. Keren! Mereka bilang, kau terus belajar mengenal diri sendiri, orang lain, bahkan belajar mengenal Tuhan lebih lagi. Waw!

Saat mereka bilang kau bagi-bagi hidup, aku terdiam. "Hidupku memang untuk dibagi. Suka maupun duka semoga bisa menjadi berkat buat kalian". Kau bahkan mau berbagi cerita sedihmu? Benar-benar berubah! Hebat!

Aku juga senang kau bertahan dengan ketangguhanmu. Kau selalu mampu melihat masalah sebagai bentuk kebaikan Tuhan. Rasa kecewa tak membuatmu berhenti mengasihi orang lain. Aku bangga padamu.

Dan aku akan selalu bangga dengan caramu melihat dan menerima orang lain. Kesalahan tidak membuatmu membenci atau menolak orang lain namun kebaikan-kebaikan tidak membuatmu membenarkan setiap kesalahan mereka. Kau menegur dengan dan karena kasih. Kau memang istimewa.

Tapi bolehkah aku berpesan? Sekedar mengingatkan di tengah semangat belajarmu yang menyala-nyala ini.

Kalau boleh, aku mau mengingatkan bahwa kau tidak sendiri dan tidak akan pernah sendiri. Selain Tuhan kau juga punya aku dan orang-orang di sekitarmu. Kami mengasihimu. Aku tahu kau kuat, kau mandiri dan kau pasti mampu. Tapi aku akan sangat senang jika di tengah proses belajarmu ini kau rela membagikan sedikit bebanmu, sedikit saja. Atau setidaknya ingatlah aku selalu ada untukmu.

Kedua, kasih karunia Tuhan cukup buat kita. Jadi berhentilah merengek kepada Tuhan untuk meminta kasih yang kecil. Kasih Tuhan besar untukmu dan kau sudah menerimanya. Sisakan air matamu, setidaknya untuk Tuhan. Jangan buang lagi, lebih-lebih untuk orang lain. Mereka yang tidak mampu melihat iman dan ketekunanmu sesungguhnya tidak layak menerima perasaan apapun darimu.

Terakhir, aku mau mengingatkan bahwa dunia ini jahat. Hati-hati ya. Kadang dunia sengaja mencari orang-orang yang tulus untuk mereka manfaatkan, untuk mereka tipu. Tidak semuanya tapi banyak. Yang jelas dunia butuh orang sepertimu. Tetaplah menjadi dirimu sendiri. Hanya saja, hati-hati.

Oh ya, sebelum kau bertanya, aku ingin memberitahumu bahwa kabarku sangat baik. Walau sempat merasa bahwa hidup ini melelahkan tapi akhirnya aku sadar hidup ini menarik dan menyenangkan, ekspektasi kitalah yang membuat kita lelah. Terima kasih untuk selalu mengingatkanku bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Aku belajar darimu untuk memaafkan banyak kesalahan termasuk dari diriku sendiri.

Terima kasih juga untuk cerita patah-mu beberapa minggu yang lalu. Aku sungguh diberkati. Aku belajar melihat patah dari sudut yang berbeda. Aku merasa lebih berani sekarang. Aku merasa lebih kuat, lebih sabar dan lebih rendah hati. Dan, ya air matamu telah menghasilkan sukacita bagi orang lain. Terima kasih banyak ya!

Sudah. Kurasa cukup untuk kali ini. Maaf jika aku terlalu banyak berkata-kata. Aku hanya ingin mengingatkan. Terkadang waktu dan tempat sering membuat kita lupa siapa kita dan untuk apa kita ada. Tetap semangat ya. Jaga kesehatan. Sampai ketemu di rumah.


Mengasihimu,

Aku

No comments:

Post a Comment