Pagi ini dalam teduhku, aku menangis dan memohon belas kasihan Tuhan atas dunia. "Bapa, apa yang sedang terjadi? Apa yang Tuhan mau kami mengerti atas wabah ini? Mulai minggu ini tidak ada ibadah hingga dua minggu ke depan. Aku sedih, Bapa"
Yeremia 6:19-20 (TB)
"Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.
Apakah gunanya bagi-Ku kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu tidak menyenangkan hati-Ku."
Yeremia 7:3-7 (TB)
"Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini. Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,
tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,
maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya."
(Apakah Tuhan sedang murka? Apakah Tuhan sedang menghukum dunia?) "Oh Tuhan ampunilah kami yang hanya setitik air dalam timba dan sebutir debu dalam neraca ini. Ampuni generasiku yang sering menyakiti hatiMu, yang tidak menjaga hidup dan menjauhkan diri dari kekudusanMu. Ampuni jika ibadah-ibadah kami tidak berkenan dihadapanMu. Ampuni kami Tuhan" Air mataku tak berhenti mengalir.
Yeremia 7:16 (TB)
"Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau..."
"Oh Tuhan pencipta langit dan bumi, siapakah aku yang mampu membuka pintu yang telah Engkau tutup atau menutup pintu yang telah Engkau buka? Terjadilah kehendakMu di bumi seperti di surga. Tetapi firmanMu berkata : mintalah maka akan kuberikan kepadamu. Maka saat ini aku meminta turunlah belas kasihanMu atas dunia ini, Tuhan. Bebaskan kami dari wabah ini. Kami butuh Engkau, Tuhan."
"Engkau El Shadai. Engkau Mulia. Engkau Ajaib. Engkau Perkasa. Engkau batu karang yang teguh. Engkau juru selamat kami. Engkau Agung. Terpujilah Engkau sekarang sampai selama-lamanya."
Tuhan yang kukenal adalah Tuhan yang penuh kasih dan sayang. Maha pengampun dan aku percaya Tuhan akan memulihkan dunia ini.
"Jangan marah lagi Tuhan, tapi ajarlah kami untuk taat pada perintah-perintahMu. Pulihlah kekecewaanMu, Tuhan. Ajarlah kami menyenangkan hatiMu. Kami mau terus berusaha dan belajar mengasihiMu."
"Jangan marah lagi Tuhan, tapi ajarlah kami untuk taat pada perintah-perintahMu. Pulihlah kekecewaanMu, Tuhan. Ajarlah kami menyenangkan hatiMu. Kami mau terus berusaha dan belajar mengasihiMu."
Biarlah setiap kita boleh mengerti isi hati Tuhan dan melakukan apa yang berkenan di hatiNya. Karena kita hidup untuk tujuan Tuhan. Cukuplah kasih karuniaNya atas hidup kita. Amin.
Jangan lupa perkatakan Maz 91 dengan iman dalam setiap saat-saat teduh kita, setidaknya sampai wabah virus ini berhenti. Stay safe, everyone!