Suatu Sabtu kira - kira 4 tahun lalu. Diambil oleh adik perempuan saya. |
Tulisan ini kutulis dua tahun lalu. Dipost ulang disini sebagai pengingat bahwa aku pernah bodoh dan jangan sampai mengulang kesalahan yang sama. Kalian juga!
*****
Hari ini, dua tahun yang lalu. Orang yang (pernah) paling sering mengajak aku kesini, mengambil 'sayang' sebagai sapaanku. Tapi aku tak pernah mau menemaninya kesini.
Dia adalah orang yang tidak pernah marah kecuali ketika aku menangis dan memintanya untuk tetap tinggal. Dia bahkan menyebutku bodoh.
Dia tidak pernah memberiku apapun kecuali apa yang (dulu) aku anggap sayang itu. Dan aku sadar aku memang bodoh.
Aku memintanya untuk mengajakku (lagi) kesini karena aku ingin melihat Tuhan mana yang dia sembah. Tapi sampai saat dimana pertama kali aku kesini, dia tidak melakukannya.
Hari ini aku mengerti bahwa sayang yang sungguh sungguh adalah sayang yang tanpa kecuali, karena sayang sudah sebuah pengecualian.